JASA KONSULTAN RITEL
TOP, +62 813-9864-6177, Menganalisis Peluang Bisnis Ritel
Konsultan, Konsultan Ritel, Manajemen Konsultan Indonesia, Konsultan Bisnis Ritel, Bisnis Ritel Modern, Bisnis Swalayan, Konsultan Bisnis di Indonesia, Konsultan Bisnis di Sidoarjo, Konsultan Bisnis di Surabaya, Konsultan Bisnis di Malang.
ANALISIS PELUANG BISNIS RITEL
Beberapa
peluang yang dapat diwujudkan dalam pengembangan bisnis ritel secara umum
adalah peluang manajemen, peluang kewirausahaan, dan peluang terhadap
pengembangan karier. Berikut ulasan mengenai berbagai peluang dalam bisnis
ritel tersebut.
1.
Peluang-peluang manajemen
Untuk
mengatasi persaingan yang semakin tinggi dan adanya lingkungan yang semakin
menantang, para ritel mulai merekrut dan mempromosikan beberapa orang dengan
berbagai keterampilan dan perhatian dalam hal manajemen.
2.
Peluang-peluang kewirausahaan
Bisnis
ritel juga menghasilkan peluang terhadap orang-orang yang berkeinginan memulai
usaha. Beberapa orang terkaya di dunia merupakan wirausahawan dalam jasa ritel.
Beberapa produsen dari produk kenamaan, seperti Giorgio Armani, United Colors
of Benetton, memanfaatkan jasa ritel dalam memasarkan produk-produknya.
3.
Peluang-peluang terhadap pengembangan karier
Pada
perusahaan ritel, peluang berkarier timbul pada pembelian, produk manajemen
toko, dan fungsi staf perusahaan. Posisi perusahaan dapat dibangun pada
beberapa area, seperti akunting, financial, promosi dan periklanan.
PEMAHAMAN PERILAKU KONSUMEN
Terdapat
tiga perspektif dalam prilaku konsumen yaitu :
1.
Perspektif
pengambilan keputusan
Perspektif
pengambilan keputusan (decision making perspective) menggambarkan seorang
konsumen sedang melakukan serangkaian langkah tertentu pada saat melakukan
pembelian. Langkah-langkah ini termasuk pengenalan masalah, mencari, evaluasi
alternative, memilih dan evaluasi pasca perolehan.
2.
Perspektif
pengalaman
Perspektif
pengalaman (experiental perspective) atas pembelian konsumen menyatakan bahwa
untuk beberapa hal, konsumen tidak melakukan pembelian sesuai dengan proses
pengambilan keputusan yang rasional. Namun mereka membeli produk dan jasa
tertentu untuk memperoleh kesenangan, menciptakan fantasia tau perasaan emosi
saja.
3.
Perspektif
pengaruh perilaku
Perspektif
pengaruh perilaku (behavioral influence perspective), mengasumsikan bahwa
kekuatan lingkungan memaksa konsumen untuk melakukan pembelian tanpa harus
terlebih dahulu membangun perasaan atau kepercayaan terhadap produk. Menurut
perspektif ini, konsumen tidak saja melalui proses pengambilan keputusan
rasional, tetapi juga bergantung pada perasaan untuk membeli produk atau jasa
tersebut.
PEMAHAMAN PESAING
Faktor
lingkungan yang penting dalam dunia ritel adalah lingkungan makro dan
lingkungan mikro dan yang terpenting adalah lingkungan mikro, dimaksud
lingkungan mikro disini adalah pesaing dan konsumen.
1.
Pesaing
Pesaing
primer ritel adalah peritel dengan format yang sama, kompetisi antara tipe
ritel yang sama yang disebut intratype competition seperti department store
bersaing dengan department store yang lain, supermarket bersaing dengan
supermarket yang lain. Sementara itu, persaingan intertype (intertype
competition) adalah persaingan antar ritel yang menjual barang-barang yang sama
dengan menggunakan format berbeda seperti toko diskon dan department store.
2.
Konsumen
Untuk
menyusun suatu strategi yang efektif maka peritel harus memahami perilaku
belanja konsumen yang menjadi target pasar ritel. Untuk itu perlu dilakukan
pemahaman terhadap perilaku konsumen dalam lingkungan bisnis ritel, di mana
konsumen mempunyai dua tahapan yaitu, keputusan untuk memilih ritel dan
keputusan untuk memilih barang dagangan yang akan dibeli.
PEMAHAMAN LINGKUNGAN PEMASARAN
PESAING
Industri
ritel terus berubah seiring dengan perubahan teknologi, perkembangan dunia
usaha serta kebutuhan konsumen. Bisnis ritel adalah keseluruhan aktifitas
bisnis yang terkait dengan penjualan dan pemberian layanan kepada konsumen
untuk penggunaan yang sifatnya individu sebagai pribadi maupun keluarga. Agar
berhasil dalam pasar ritel yang kompetitif, pelaku ritel harus dapat menawarkan
produk yang tepat, harga yang tepat, waktu dan tempat yang tepat pula. Oleh
karena itu, pemahaman terhadap pelaku ritel terhadap karakteristik target pasar
atau konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting. Dalam
operasionalnya pelaku ritel menjalankan beberapa fungsi antara lain membantu
konsumen dalam menyediakan berbagai produk dan jasa. Menjalankan fungsi memecah
maupun menambah nilai produk, secara keseluruhan pengelola bisnis ritel
membutuhkan implementasi fungsi-fungsi manajemen secara terintegrasi baik
fungsi keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, maupun operasional.
Sehingga pelaku ritel dapat memahami secara
penuh tentang lingkup bisnis ritelnya, cara strategi pengembangannya dan
memanajemen bisnisnya. Konsep Ritel adalah orientasi manajemen yang memfokuskan
ritel dalam menentukan kebutuhan target pasar serta memenuhi kebutuhannya
dengan lebih efektif dan efisien. Ritel yang berhasil harus memenuhi kebutuhan
pelanggan pada segmen pasar yang dilayani secara lebih baik daripada yang
dilakukan oleh pesaing. Tugas utama dalam mengembangkan bisnis ritel adalah
menetapkan sasaran pasar, proses ini di awali dengan menetapkan segmentasi
pasar. Prinsip dasar pada ritel modern yang terdiri dari 4P:
a. Product (Produk)
Produk
menurut Kotler dan Armstrong (200) adalah segala sesuatu yang di tawarkan
kepasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan. Menurut Porter (1996) “Keunggulan suatu
produk agar dapat diterima dan bertahan dipasar ditentukan oleh ciri-ciri khas
atau keunikan produk tersebut dibandingkan dengan produk yang lain yang ada
dipasar.
b. Price (Harga)
Strategi
dalam penetapan harga bias dilakukan dengan beberapa cara, misalnya: Harga
building, harga predatory, harga berbasis kompetisi, harga cost plus, harga
berorientasi pasar, harga premium, harga psikologis, harga dinamis (Kotler and
Armstrong: 2010). Ada tiga pihak yang menjadi dasar pertimbangan dalam
penetapan harga oleh sebuah perusahaan ritel yaitu: konsumen, dirinya sendiri
dan pesaing. Menurut Ma’ruf (2005). Implementasi strategi harga antara lain:
o Penetapan harga secara tetap untuk periode waktu
tertentu dan harga yang di tetapkan secara variatif sesuai fluktuasi tingkat permintaan
konsumen.
o Penetapan harga ganjil seperti: Rp 99.000,- Rp 199.000,- Rp 749.000,-
o Leader pricing, penetapan harga dimana profit
marginnya lebih rendah daripada tingkat yang
biasa diraih bertujuan untuk menarik konsumen yang lebih banyak.
o Penetapan harga paket, yaitu harga yang didiskon
untuk penjualan lebih dari satu unit per-itemnya.
o Harga bertingkat, ini diberlakukan untuk produk yang
mempunyai banyak model dan harga yang beragam.
c. Promotion (Promosi)
Menurut
philip Kotler (1997: 153) proses keputusan pembelian dipengaruhi oleh
rangsangan pemasaran dan rangsangan lain. Bauran promosi yang meliputi
periklanan (Advertising), penjualan pribadi (Personal Selling), hubungan
masyarakat (Public Relation) dan publisitas (Publicity), promosi penjualan
(Sales Promotion) dan pemasaran langsung (Direct marketing) adalah bagian dari
rangsangan pemasaran yang merupakan variabel yang dapat di control oleh
perusahaan. Menurut Schoell (1993: 424) “Tujuan promosi adalah memperoleh
perhatian, mendidik, mengingatkan dan menyakinkan.
d. Place (Tempat/Lokasi)
Saluran
pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat
dalam proses menjadikan barang dan jasa siap digunakan atau dikonsumsi (Kotler:
2002). Menurut Losch, lokasi penjualan sangat berpengaruh terhadapa jumlah
konsumen yang dapat digarapnya. Semakin jauh dari tempat penjual, konsumen
semakin malas membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual
semakin mahal. Losch cenderung menyarankan agar lokasi produk berada dipasar
atau dekat dengan pasar.
Baca juga
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar