JASA KONSULTAN RITEL
BERPENGALAMAN, +62 813-9864-6177, Kebiasaan Bisnis Ritel Yang Sukses
Konsultan, Konsultan Ritel, Manajemen Konsultan Indonesia, Konsultan Bisnis Ritel, Bisnis Ritel Modern, Bisnis Swalayan, Konsultan Bisnis di Indonesia, Konsultan Bisnis di Sidoarjo, Konsultan Bisnis di Surabaya, Konsultan Bisnis di Malang.
Salah satu motto utama dari bisnis ritel yang seringkali didengar adalah “customer is always right, customer is a king!”. Memang, sebagai pemilik bisnis kecil dengan toko ritel, sangat mudah untuk merasa frustasi apabila bisnis sedang mengalami penurunan atau ketika Anda tidak mendapatkan traffic yang cukup pada toko Anda.
Tentu saja, setiap pemilik bisnis bisa menanggapi hal ini dengan reaksi yang berbeda-beda, setiap bisnis pun memiliki tuntutan dan tujuannya masing-masing. Nah, namun ada 5 hal dasar yang berdasarkan hasil pengamatan kami, terjadi berulang di antara beberapa banyak pemain ritel yang sukses! Yuk kita simak apa saja 5 hal tersebut!
1. Prioritizing is key
Bisnis ritel adalah bisnis yang sibuk. Seringkali Anda jatuh karena kurang memperhatikan to-do list yang efektif. Mulai dari pemesanan stok, meneliti tren pasar untuk tampilan merchandise, pelatihan staf, pembuatan acara di dalam toko, pemasaran online dan masih banyak lagi semua harus terus menerus dilakukan.
Salah satu kunci utama perkembangan bisnis di industri ritel ialah melakukan penjadwalan akan hal-hal yang memberikan dampak yang besar dan mengeliminasi hal-hal yang tidak banyak berdampak pada bisnisnya. Artinya, pada tahap ini, pemilik bisnis harus melakukan skala prioritas yang efektif agar bisnisnya sukses. Penjadwalan ini dijamin akan membantu Anda lebih fokus kepada hal-hal yang berdampak dan pada gilirannya membantu Anda memiliki lebih banyak waktu luang karena tidak melakukan hal-hal yang tidak diperlukan.
2. Letting go is a must!
Dengan segudang to-do-list yang perlu diprioritaskan, apakah Anda masih memiliki cukup waktu untuk merenungi kegagalan di bulan lalu? Tentu, hal ini sangat umum terjadi bagi para pemilik bisnis untuk merenungi kegagalan di bulan lalu atau peluang yang terlewatkan di masa lalu.
Namun ternyata, kebiasaan para pengusaha ritel yang sukses ialah menggunakan kegagalan di masa lalu sebagai motivasi di masa depan. Gali lebih dalam segala informasi atas kegagalan Anda di masa lalu dan olah informasi menjadi data untuk melangkah dengan strategi yang lebih baik.
3. Training staff is vital!
Anda menghabiskan banyak uang untuk membuka satu toko dan terus berjuang untuk menjaga mereka tetap buka. Namun yang mengejutkan adalah seringkali kita menjumpai pegawai toko yang terlihat kurang menguasai produk yang ada di dalam toko tersebut. Anda dan karyawan harus sadar, bahwa mereka adalah wajah dari brand yang sedang Anda perjuangkan.
Pengusaha sukses di bidang ritel sangat menyadari hal ini dan mulai lebih sering melakukan training kepada karyawannya. Memberikan training pada karyawan baru memang sangat vital untuk dilakukan, namun pebisnis besar ini tidak berhenti pada titik pembelajaran itu saja. Ritel besar terus melakukan training berkala untuk karyawannya yang berkisar pada prosedur operasional toko, update layanan pelanggan, pelatihan produk baru dan hal-hal yang perlu dikuasai karyawan. Kuncinya, investasikanlah waktu dan uang Anda untuk kegiatan edukasi guna memetik hasil yang maksimal!
4. Knowing the competition is a must!
Sangat penting bagi pengusaha ritel untuk memahami 100% siapa kompetitor mereka mulai dari pesaing besar yang punya gerai di mall hingga toko lokal yang ada di seberang jalan. Selain hanya mempelajari market trend, pengusaha ritel yang sukses umumnya meluangkan waktu untuk benar-benar mengunjungi bisnis lain yang bersaing dengan bisnis mereka. Mereka melakukan hal tersebut untuk melakukan analisis mendalam tentang bermacam produk, pengalaman layanan pelanggan, display produk, peluang belanja online, acara-acara khusus, kemasan, tampilan visual dan impresi customer ketika memasuki toko tersebut. Seringkali, melakukan analisa rutin terhadap hal-hal tersebut membuat pemilik bisnis mengenali lebih banyak tentang tren dan mendapatkan strategi baru untuk bersaing di era kompetisi yang kuat. Konsisten melakukan analisis kompetitor merupakan salah satu kunci sukses peritel besar.
5. Shifting store inventory is okay!
Seringkali, pebisnis ritel membuka sebuah toko karena mencintai kategori produk tertentu dan sebagai hasilnya, Anda akan menikmati memajang lebih banyak produk yang Anda cintai tersebut. Namun ternyata, pebisnis ritel sukses rela mengubah perencanaan store inventory mereka yang lebih berfokus pada pelanggan bukan diri mereka sendiri. Artinya, termasuk di dalamnya mengeliminasi produk yang mereka unggulkan dan merilis produk baru yang lebih sesuai tren di pasar.
Ketika Anda mendengarkan pelanggan Anda, bereaksi terhadap tren konsumen, bekerjasama dengan vendor Anda dan menanggapi apa yang pelanggan Anda inginkan, Anda dapat lebih efektif membeli stok untuk toko Anda. Menggunakan data sekali lagi akan membantu memantau hal ini juga. Dan sebagai hasilnya, Anda dapat menjual lebih banyak!
Akhirnya, satu kesamaan yang seringkali saya temukan di pebisnis ritel ialah menerima bahwa Anda tidak bisa selamanya menjalankan bisnis Anda sendiri. Anda perlu mempertimbangkan untuk membangun sebuah tim yang memiliki keahlian di bidangnya untuk mengelola bisnis Anda secara efektif.
Ada pula sebagian orang yang menginvestasikan dana mereka untuk belajar lagi bagaimana mengelola tim agar bisnis lebih efektif dan profitable tanpa ada dirinya di dalam bisnis tersebut.
Baca juga
Cara Memanajemen Gudang Yang Tepat
Baca juga
Cara Memanajemen Gudang Yang Tepat
Industri yang kami layani :
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar