JASA KONSULTAN RITEL
TERBAIK, +62 813-9864-6177, Warga Minta Ritel Tak Jual Plastik Lebih dari Rp200 per Helai
Konsultan Bisnis Ritel, Konsultan Bisnis Jakarta, Konsultan Bisnis Jakarta Barat, Konsultan Bisnis Bandung, Konsultan Bisnis Tangerang, Konsultan Bisnis Cirebon
Sejumlah
masyarakat berharap toko ritel menerapkan harga plastik berbayar tak lebih dari
Rp200 per lembar. Harga itu merupakan angka minimal yang ditetapkan oleh
Asosiasi Pengusaha Ritel (Aprindo).
Nivini,
salah satu masyarakat yang kerap berbelanja di Hypermart mengungkapkan harga
minimal kantong plastik senilai Rp200 per lembar sebenarnya tak mahal. Namun,
harga itu akan memberatkan kalau ia sedang berbelanja bulanan.
"Karena
kalau butuh 10 plastik misal ya, kalau dikali saja Rp200 per lembar totalnya menjadi
Rp2.000. Itu kalau 10, kalau lebih bagaimana?," ungkap Nivini.
Belum
lagi, kalau harga kantong plastik dipatok lebih dari Rp200 per lembar. Dana
yang harus dikeluarkan konsumen tentu lebih besar lagi.
Lihat
juga: Ini Tips Raup Untung Pada Tahun Babi
"Tapi
sebenarnya saya tidak masalah, karena tujuannya untuk mengurangi sampah plastik
kan. Tapi ya Rp200 per lembar saja," tegasnya.
Ia
mengaku tak jarang membawa kantong belanja yang lebih ramah lingkungan. Hanya
saja, kantong itu tak bisa ia gunakan jika sedang berbelanja bulanan karena
jumlah barang yang dibeli akan lebih banyak dibandingkan kalau hanya sekadar
belanja untuk harian.
Sependapat,
Emma yang sedang berbelanja di Carrefour di kawasan Duta Merlin menyatakan
harga Rp200 untuk satu plastik akan terlihat mahal jika konsumen berbelanja
dalam jumlah banyak. Masalahnya, kantong plastik yang dibutuhkan juga semakin
banyak.
"Saya
tidak apa-apa kalau mau ada kebijakan plastik berbayar itu, tapi jangan
dinaikkan lebih dari Rp200 per lembarnya," ungkap Emma.
Ia
juga mengaku sering membawa kantong belanja. Namun, karena kantong belanja yang
dibawa hanya satu, jadi tak bisa digunakan untuk membungkus seluruh barang yang
dibeli jika sedang berbelanja untuk kebutuhan satu bulan.
"Misalnya
seperti susu buat anak ini, ini kan banyak tidak bisa pakai kantong belanja
saya," ucap Emma.
Namun,
ia menyebut seringkali memanfaatkan kantong plastik untuk membungkus tong
sampah yang ada di rumah. Dengan kata lain, Emma mengaku kantong plastik
sebenarnya juga memiliki manfaat untuk kebutuhan di rumahnya.
Sementara
itu, salah satu pengunjung Alfamidi di kawasan Bekasi bernama Eka mengaku tak
keberatan sedikitpun dengan penerapan plastik berbayar. Sebagai orang yang
pernah tinggal di Bandung, ia tak lagi kaget karena di Bandung sudah menerapkan
kebijakan seperti itu.
Lihat
juga: Tips Memulai Usaha Bagi Ibu Rumah Tangga
"Lagian
juga sekarang ada kantong belanja, bisa bawa yang banyak kantong belanjanya
jadi tidak perlu bayar plastik," tutur Eka.
"Kalau
yang mendadak seperti ini kan hanya beli sedikit, jadi tidak bawa," jelas
Eka.
Diketahui,
Ketua Aprindo Roy Mandey mengungkapkan toko ritel yang menjadi bagian dari
asosiasi akan menerapkan kebijakan plastik berbayar mulai 1 Maret 2019. Hal ini
dilakukan demi mengurangi penggunaan kantong plastik oleh masyarakat di tengah
peningkatan jumlah sampah plastik.
"Dengan
kebijakan ini, konsumen kami sarankan menggunakan tas belanja pakai ulang yang
disediakan di tiap gerai ritel," ucap Roy.
Sumber: CNN Indonesia
Industri yang kami layani :
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar