JASA KONSULTAN RITEL
PAKAR, +62 813-9864-6177, Tips Membangun Bisnis Sambil Bekerja
Konsultan Bisnis Ritel, Konsultan Bisnis Jakarta, Konsultan Bisnis Jakarta Barat, Konsultan Bisnis Bandung, Konsultan Bisnis Tangerang
Pekerja
seringkali membutuhkan lebih dari satu penghasilan karena berbagai alasan,
misalnya saja untuk persiapan pensiun. Memulai bisnis adalah salah satunya.
Namun,
menurut perencana keuangan OneShildt Budi Raharjo, setiap bisnis membutuhkan
perhatian yang khusus sebelum bisnis tersebut membuahkan hasil. Ketika karyawan
menjalankan bisnis sampingan, maka otomatis akan mempengaruhi pembagian waktu.
Baca
juga 7 Cara Promosi Bisnis Tanpa Keluar Modal
“Sebelum
mendirikan bisnis sampingan pekerja harus memikirkan bagaimana cara usaha
sampingannya tersebut tidak mempengaruhi pekerjaan utamanya yang sudah
memberikan kepastian penghasilan rutin,” jelas Budi
Kendati
begitu, lanjutnya, jangan sampai penghasilan utama mengakibatkan produktivitas
menurun atau bahkan pekerjaan utama terbengkalai. Maka, yang perlu dipikirkan
ketika ingin memulai bisnis sambil bekerja adalah bisnis yang dapat dilakukan
di luar jadwal kerja. Misalnya dapat dilakukan pada setiap akhir pekan,
memiliki fleksibilitas waktu, mudah dan sederhana serta tidak terlalu
membutuhkan konsentrasi pikiran dan menghabiskan tenaga.
Tak
kalah penting, menurut Budi, yang harus diperhatikan adalah pengelolaan
keuangan. Dalam konteks ini, kedisiplinan menjadi kunci penting. Seringkali
ketika berbisnis, karena melihat hasil usahanya sebagai penghasilan tambahan,
seseorang dapat tergoda untuk segera menikmati.
“Gaya
hidup yang lebih tinggi bisa menggerus keuntungan usaha dan bahkan bisa jadi
modal usaha,” ujar Budi.
Alangkah
lebih baiknya apabila hasil usaha diputar kembali menjadi modal untuk mengembangkan
usaha atau investasi. Tak hanya itu, memisahkan keuangan usaha dengan keuangan
pribadi juga adalah hal yang perlu.
Salah
satu risiko keuangan yang dihadapi adalah ketika modal yang sudah ditanamkan
baik dari tabungan atau pinjaman ternyata merugi. Otomatis, apabila bisnis
merugi maka tabungan tergerus. Lebih parahnya apabila modal dari pinjaman,
karena cicilan tetap berjalan untuk mengembalikan ketika usaha usah berhenti.
Budi menambahkan, bisnis bisa saja gagal karena
beberapa faktor. Misalnya saja memilih usaha yang sudah surut , bisnis yang
tidak diminati oleh konsumen, hingga memilih usaha yang terlalu sulit untuk
dijalankan.
“Sehingga,
ketika bisnis tidak berjalan sesuai dengan harapan maka dianggapnya bisnis itu
tidak cocok dan akhirnya menyerah,” tutur Budi.
Faktor
lainnya, seperti kurang membekali diri dengan keahlian-keahlian yang menunjang
bisnis. Contonya, kemampuan komunikasi, negosiasi dan menjual,
pelatihan-pelatihan keuangan, hingga pajak.
Sumber
: Bisnis.com
Industri yang kami layani :
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar