Kamis, 21 Februari 2019

Merek Ritel Lokal Kurang Promosi di Luar Negeri | Konsultan Bisnis Dan Manajemen


JASA KONSULTAN RITEL

TERBAIK, +62 813-9864-6177, Merek Ritel Lokal Kurang Promosi di Luar Negeri

Konsultan Bisnis Jakarta, Konsultan Bisnis Jakarta Barat, Konsultan Bisnis Bandung, Konsultan Bisnis Tangerang, Konsultan Bisnis Cirebon




Peritel lokal menilai pemerintah kurang gencar mendorong merek Indonesia untuk menembus pasar nasional. Kondisi ini turut menyebabkan pertumbuhan wisatawan asing di Indonesia tidak sekuat negara lain.

Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan, Indonesia baru memiliki sekitar 10 merek lokal yang berhasil menembus pasar ekspor. Jumlah tersebut dari total 300 merek lokal dari total 600 merek yang tergabung dalam asosiasi.



"Pemerintah gencar mempromosikan pariwisata, tetapi kurang gencar mempromosikan merek-merek lokal, sehingga rasa penasaran yang wisman juga tidak begitu maksimal. Kalau pun datang, mereka tidak belanja, dan kita rugi," ucapnya, Kamis (21/2/2019).

Budi menuturkan pemerintah harus mencontoh sistem pengemabangan pariwisata pemerintah Thailand. Negara Gajah Putih tersebut tidak hanya mendorong pengembangan destinasi wisata, tetapi juga fesyen dan restoran.


"Tak hanya mengembangkannya untuk pasar domestik tetapi mereka juga mendorong pelaku usahanya untuk menembus pasar internasional secara aktif. mereka dikasih insentif, dan diberi banyak kemudahan. Maka dari itu sangat wajar kalau pariwisatanya bisa tembus 40 juta kunjungan per tahun, dan kita cuma 15,8 juta," katanya.

Budi berharap pemerintah segera mengembangkan peta jalan yang terintegrasi untuk mendorong pemilik merek lokal untuk tembus pasar internasional.

"Selama ini kita sudah banyak ekspor produk bagus, tetapi itu kan masih menggunakan merek luar. Sayang sekali," ujarnya.

Di luar itu, pemerintah juga harus mempertimbangkan untuk merevisi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)  yang selama ini diatur dalam PMK no. 35 tahun 2017 tentang Jenis Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah selain Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah.


Menurutnya, pengenaan PPnBM yang tinggi justru membuat wisatawan Nusantara melancong keluar negeri untuk berburu barang mewah. Padahal, beberapa pabrik produk barang mewah tersebut ada di Indonesia.

"Selain pengembalian PPN, PPnBM itu juga mulai harus dipikirkan. Sayang sekali devisa kita keluar. Hippindo inginnya Indonesia menjadi tempat berbelanja produk mewah terbesar di dunia. Kita punya potensi itu," katanya.

Sumber: Bisnis.com

Industri yang kami layani :

>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Begini Cara Memutar Modal agar Bisnis Makin Untung | Konsultan Bisnis Dan Manajemen

JASA KONSULTAN RITEL  TERPERCAYA, +62 813-9864-6177, Begini Cara Memutar Modal agar Bisnis Makin Untung Konsultan Bisnis Ritel, Konsul...