JASA KONSULTAN RITEL
TERPERCAYA, +62 813-9864-6177, Kronologi Central Neo Soho Cuma 'Seumur Jagung' di Indonesia
Konsultan, Konsultan Ritel, Bisnis, Peluang Usaha, Supermarket, Bisnis Ritel, Konsultan Bisnis di Jakarta, Konsultan Bisnis Depok, Konsultan Bisnis Cimahi, Konsultan Bisnis Bekasi, Konsultan di Jakarta
Toko
ritel Central Department Store Neo Soho di kawasan Grogol akan ditutup.
Penutupan akan resmi dilakukan mulai 19 Februari mendatang.
Langkah
tersebut terbilang mengejutkan. Pasalnya, usia Central Department Store Neo
Soho terbilang masih muda.
Central
Department Store Neo Soho dibuka oleh PT Central Retail Indonesia pada 2016
lalu. Dirangkum dari berbagai sumber, Central Retail Indonesia merupakan
perpanjangan tangan dari perusahaan ritel asal Thailand.
Perjalanan
bisnis yang didirikan oleh Tiang dan putranya Samrit Chirathivat tersebut
dimulai pada 1947. Pada saat dimulai perusahaan ritel mewah tersebut merupakan
toko kelontong sederhana di Thailand.
Bisnis
kelontong tersebut kemudian berkembang. Dari kelontong, mereka mulai mengimpor
barang-barang, seperti buku pakaian siap pakai dan kosmetik dari Amerika
Serikat dan Eropa.
Berkat
kegigihan pengelolanya, Central berhasil memperluas jangkauan bisnis mereka ke
negara tetangga di Asean. Pada 2014, mereka meluncurkan Central Department
Store di Indonesia di Grand Indonesia East Mall.
Dua
tahun kemudian atau pada 2016, manajemen pun membuka cabang ritel baru di
kawasan Grogol di dalam Neo Soho. Lokasinya satu komplek dengan kawasan Central
Park.
Public
Relations Department Manager Central Retail Indonesia Dimas Wisnu Wardana
sebenarnya menjelaskan kinerja dari toko ritel di Central Park ini selalu
tumbuh sejak 2016 hingga jelang penutupan toko. Begitu juga dengan jumlah
pengunjungnya.
Sayang,
ia enggan membocorkan gambaran kinerja Central Department Store Neo Soho
beberapa waktu terakhir. Dimas juga tak berkenan menjawab berapa jumlah
rata-rata pengunjungnya dalam satu tahun.
"Dari
segi bisnis dan komersial selalu naik setiap tahunnya untuk Central Neo Soho.
Kalau dari segi kunjungan juga selalu meningkat setiap tahunnya," ucap
Dimas.
Kendati
demikian, kinerja dan pengunjung yang meningkat nyatanya bukan jaminan bagi
perusahaan untuk mempertahankan toko ritel keduanya ini. Manajemen mengakui
pola belanja konsumen mulai berubah ke segmen digital, yakni melalui toko
daring dan e-commerce.
Perusahaan
pun menangkap sinyal tersebut dan melakukan diskusi dengan sejumlah penyewa
mall. Setelah itu, kata Dimas, Central Retail Indonesia memutuskan menutup
Central di Neo Soho.
"Lebih
jauh kami sedang memperkuat omni channel berbelanja Centrap Department Store,
" Central on Demand" melalui aplikasi whatsapp dan line," ucap
Dimas.
Omni
channel bisa diartikan sebagai model bisnis yang membuat masyarakat bisa
berbelanja melalui berbagai cara, yakni e-commerce hingga media sosial.
Dimas
menambahkan bahwa sebelum menutup tokonya, Central di Neo Soho menggelar diskon
hingga 90 persen sejak 14 Januari-17 Februari mendatang.
Sumber: CNN Indonesia
Industri yang kami layani :
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar