JASA KONSULTAN RITEL
BERPENGALAMAN, +62 813-9864-6177, Memahami Perilaku Konsumen
Konsultan, Konsultan Ritel, Manajemen Konsultan Indonesia, Konsultan Bisnis Ritel, Bisnis Ritel Modern, Bisnis Swalayan, Potensi Bisnis Retail, Konsultan Bisnis di Sidoarjo, Konsultan Bisnis di Surabaya, Konsultan Bisnis di Malang.
Mengenali
Perilaku Konsumen
Perilaku
konsumen adalah sebuah kegiatan yang berkaitan erat dengan proses pembelian
suatu barang atau jasa. Mungkin Anda sedikit bingung, perilaku seperti apa yang
dimaksud atau dikategorikan ke dalam perilaku konsumen. Melalui ulasan artikel
berikut ini, akan dibahas secara menyeluruh mengenai perilaku konsumen. Mulai
dari definisi, jenis, proses, hingga cara mengetahui masalah-masalah konsumen
yang sering dihadapi ketika melakukan pembelian. Pada dasarnya cakupan mengenai
perilaku konsumen ini sangat luas, mungkin Anda melakukan perilaku konsumen,
namun tidak menyadarinya. Hal-hal seperti itu seringkali terjadi ketika
melakukan proses pembelian.
Perilaku
konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan
pembelian. Ketika memutuskan akan membeli suatu barang atau produk, tentu Anda
sebagai konsumen selalu memikirkan terlebih dahulu barang yang akan Anda beli.
Mulai dari harga, kualitas, fungsi atau kegunaan barang tersebut, dan lain
sebagainya. Kegiatan memikirkan, mempertimbangkan, dan mempertanyakan barang
sebelum membeli merupakan atau termasuk ke dalam perilaku konsumen. Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, perilaku konsumen sangat erat kaitannya
dengan pembelian dan penjualan barang dan jasa. Tentu sebagai konsumen, Anda
tidak ingin salah membeli suatu produk atau jasa, maka dari itu perilaku
konsumen diperlukan. Untuk penjelasan lebih mendetail, mari kita simak ulasan
berikut ini.
Definisi
Perilaku Konsumen
Perilaku
konsumen merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan proses pembelian,
pada saat itu konsumen melakukan aktifitas-aktifitas seperti melakukan
pencarian, penelitian, dan pengevaluasian produk. Perilaku konsumen merupakan
hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
Yang
termasuk ke dalam perilaku konsumen selain mengenai kualitas produk, juga
meliputi harga produk atau jasa tersebut. Jika harga suatu produk tidak terlalu
tinggi, maka konsumen tidak akan terlalu lama membutuhkan waktu untuk
memikirkan dan melakukan aktifitas perilaku konsumen. Namun jika harga suatu
barang atau jasa tersebut bisa dibilang tinggi, atau mahal, maka konsumen
tersebut akan memberikan effort lebih terhadap barang tersebut. Pembeli
tersebut akan semakin lama melakukan perilaku konsumen, seperti melihat,
menanyakan, mengevaluasi, dan mempertimbangkan.
Berikut
adalah beberapa definisi perilaku konsumen menurut para ahli :
A.
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard
Perilaku
konsumen adalah tindakan-tindakan produk dan jasa, termasuk didalamnya adalah
proses keputusan yang mengawali serta mengikuti tindakan pembelian tersebut.
Tindakan tersebut adalah terlibat secara langsung dalam proses memperoleh,
mengkonsumsi bahkan membuang atau tidak jadi menggunakan suatu produk atau jasa
tersebut.
B.
Menurut The American Marketing Association
Perilaku
konsumen adalah proses membagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran,
perilaku dan lingkungan dimana seseorang melakukan pertukaran aspek
kehidupannya.
C.
Menurut Mowen
Perilaku
konsumen merupakan aktivitas ketika seseorang mendapatkan, mengkonsumsi atau
membuang barang atau jasa pada saat proses pembelian.
D.
Menurut Schiffman dan Kanuk
Perilaku
konsumen adalah suatu proses yang dilalui oleh seorang pembeli dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi serta bertindak pada konsumsi produk dan
jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan seseorang tersebut.
Jenis
Perilaku Konsumen
Jenis-jenis
perilaku konsumen ini sendiri berbeda-beda dan bermacam-macam. Misalkan Anda
ingin membeli buah mangga, maka yang termasuk ke dalam perilaku konsumen
sebelum membeli adalah mencium bau mangga tersebut untuk memastikan apakah
sudah matang, kemudian meneliti dari bentuknya, apakah ada sisi yang busuk,
menekan-nekan mangga tersebut juga untuk memastikan tingkat kematangan mangga
tersebut, dan lain sebaginya. Hal ini juga dapat diterapkan pada pembelian
produk jangka panjang, misalnya peralatan elektronik, gadget, alat-alat
furniture, dan lain sebagainya.
Untuk
produk jasa, misalkan jasa tour wisata, pasti Anda akan mengecek terlebih
dahulu dari testimoni pembeli, track record perusahaan jasa travel itu sendiri,
dan lain sebaginya. Pada intinya, setiap konsumen yang akan membeli suatu
produk atau menggunakan sebuah jasa, maka konsumen tersebut pasti melakukan apa
yang disebut sebagi perilaku konsumen.
Pada
dasarnya, perilaku konsumen secara umum dibagi menjadi 2 yaitu perilaku
konsumen yang bersifat rasional dan irrasional. Yang dimaksudkan dengan
perilaku konsumen yang bersifat rasional adalah tindakan perilaku konsumen
dalam pembelian suatu barang dan jasa yang mengedepankan aspek-aspek konsumen
secara umum, yaitu seperti tingkat kebutuhan mendesak, kebutuhan utama/primer,
serta daya guna produk itu sendiri terhadap konsumen pembelinya. Sedangkan
perilaku konsumen yang bersifat irrasional adalah perilaku konsumen yang mudah
terbujuk oleh iming-iming diskon atau marketing dari suatu produk tanpa
mengedepankan aspek kebutuhan atau kepentingan. Untuk lebih jelasnya, berikut
beberapa ciri-ciri yang menjadi dasar perbedaan antara perilaku konsumen yang
bersifat rasional dan perilaku konsumen yang bersifat irrasional.
Berikut
ini beberapa ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional:
1.
Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
2.
Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen
3.
Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin
4.
Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen
Beberapa
ciri-ciri Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional:
1.
Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun
elektronik
2.
Konsumen memilih barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas
3.
Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau
prestise
Proses Pembentukan Perilaku Konsumen
Perilaku
konsumen dilakukan berdasarkan suatu proses sebelum dan sesudah seorang
konsumen melakukan proses pembelian suatu barang maupun jasa. Dalam perilaku
konsumen tersebut, seorang pembeli akan melakukan penilaian yang kemudian pada
akhirnya akan mempengaruhi proses pengambilan keputusannya atas pembelian
barang atau jasa tersebut. Berikut beberapa tahapan pengambilan keputusan
seorang konsumen :
1.
Pengenalan Masalah.
Biasanya
seorang konsumen melakukan pembelian atas dasar kebutuhan atau untuk
menyelesaikan keperluan, masalah dan kepentingan yang dihadapi. Jika tidak ada
pengenalan masalah terlebih dahulu, maka konsumen juga tidak akan tahu produk
mana yang harus dibeli.
2.
Pencarian Informasi.
Setelah
mengetahui permasalahan yang dialami, maka pada saat itu seorang konsumen akan
aktif mencari tahu tentang bagaimana cara penyelesaian masalahnya tersebut.
Dalam mencari sumber atau informasi, seseorang dapat melakukannya dari diri
sendiri (internal) maupun dari orang lain (eksternal) seperti masukan, sharing
pengalaman, dan lain sebagainya.
3.
Mengevaluasi Alternatif.
Setelah
konsumen mendapatkan berbagai macam informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan, maka hal selanjutnya yang dilakukan oleh konsumen tersebut adalah
mengevaluasi segala alternatif keputusan maupun informasi yang diperoleh. Hal itu lah yang menjadi landasan dalam
mengatasi permasalahan yang dihadapi.
4.
Keputusan Pembelian.
Proses
selanjutnya setelah melakukan evaluasi pada alternatif-alternatif keputusan
yang ada adalah konsumen tersebut akan melalui proses yang disebut dengan
keputusan pembelian. Waktu yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan
ini tidak sama, yaitu tergantung dari hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
proses pembelian atau pengambilan keputusan tersebut.
5.
Evaluasi Pasca-Pembelian.
Proses
lanjutan yang biasanya dilakukan seorang konsumen setelah melakukan proses dan
keputusan pembelian adalah mengevaluasi pembeliannya tersebut. Evaluasi yang
dilakukan mencakup pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti apakah barang
tersebut sudah sesuai dengan harapan, sudah tepat guna, tidak mengecewakan, dan
lain sebagainya. Hal ini akan menimbulkan sikap kepuasan dan ketidakpuasan
barang oleh konsumen, mengecewakan dan tidak mengecewakan. Hal tersebut akan
berdampak pada pengulangan pembelian barang atau tidak. Jika barang memuaskan
dan tidak mengecewakan, maka konsumen akan mengingat merk produk tersebut
sehingga akan terjadi pengulangan pembelian di masa mendatang. Namun jika barang tidak memuasakan dan
mengecewakan, maka konsumen juga akan mengingat merk barang tersebut dengan
tujuan agar tidak mengulang kembali membeli barang tersebut di masa yang akan
datang.
Baca juga Begini Cara Menghadapi Pergantian Tren Pasar
Industri yang kami layani :
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar