JASA KONSULTAN RITEL
BERPENGALAMAN, +62 813-9864-6177, Cara Membaca Laporan Neraca Dan Laba Rugi
Konsultan, Konsultan Ritel, Laporan Keuangan, Cara Membaca Laporan Neraca, Sukses Bisnis, Peluang Usaha, Peluang Usaha, Peluang Usaha 2018, Konsultan Bisnis Depok, Konsultan Bisnis Cimahi, Konsultan Bisnis Bekasi, Konsultan di Jakarta
Cara Memahami Laporan Neraca dan
Laba Rugi
Sebagian
dari kita mungkin akan timbul pertanyaan, apa yang harus kita lakukan agar
dapat mengelola sirkulasi keuangan bisnis kita dengan baik. Nah, salah satu
cara untuk mengetahui pergerakan uang dalam bisnis kita adalah dengan membuat
laporan neraca yang nantinya akan berpengaruh pada laporan rugi laba.
Baca juga Mengapa Bisnis Anda Susah Berkembang?
Laporan
neraca merupakan laporan yang dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan
saat ini. Sedangkan laporan rugi laba merupakan salah satu bentuk dari laporan
keuangan yang menggambarkan keuntungan-keuntungan serta beban-beban suatu
perusahaan dalam masa periode tertentu.
Lalu,
bagaimanakah cara membaca laporan neraca dan rugi laba, agar dapat difahami
oleh pembuat maupun pembaca laporan tersebut?. Berikut langkah-langkah dalam
membaca laporan neraca dan rugi laba usaha kita yang simple dan mudah. Mimin
akan memberikan contoh laporan neraca dan rugi laba untuk jenis usaha toko ritel atau minimarket, hasilnya setelah dilakukan beberapa transaksi, akan muncul laporan
sebagai berikut :
NERACA
A.
Kas
Kas
merupakan alat pembayaran yang digunakan untuk membiayai operasional
perusahaan. Yang termasuk dalam kas, yaitu uang tunai (kas dan kas kecil), uang
yang disimpan di bank (bank), dan cheuqe (BG).
Baca juga Ketahui Potensi Dalam Berbisnis Ritel
B.
Piutang
Piutang
adalah simpanan uang yang didapatkan dari penjualan tetapi belum diterima uang
tersebut. Nominal piutang harus berada disisi debet. Seperti pada contoh gambar
di atas, bahwa piutang usahanya berada disisi debet sebesar Rp. 5.000.000,-.
C.
Persediaan
Persediaan
adalah barang yang disimpan yang siap untuk dijual ke konsumen. Persediaan
dapat disesuaikan dengan usaha masing-masing. Pada contoh diatas merupakan toko
material maka persediaannya sesuai dengan yang dijual yaitu tentang bahan-bahan
material. Untuk mengelola persediaan barang dapat menggunakan 2 metode, yaitu
metode physical dan metode perpetual.
D.
Hutang
Hutang
adalah kewajiban yang harus dibayar oleh suatu perusahaan ke pihak ketiga.
Hutang merupakan kebalikan dari piutang, kalau piutang nominalnya harus berada
disisi debet sedangkan untuk hutang berada disisi kredit. Pada contoh gambar di
atas, hutang usaha nominalnya berada disisi kredit sebesar Rp. 12.000.000,-, nominal
tersebut yang wajib dibayarkan oleh suatu perusahaan.
E.
Modal
Modal
merupakan salah satu hal vital dalam sebuah perusahaan. Modal sendiri dapat
diartikan sebagai pinjaman jangka panjang yang dimiliki oleh sebuah perusahaan
untuk memenuhi biaya operasional perusahaan.
Baca juga Langkah Tepat Melakukan Riset Pemasaran
F.
Laba
Laba
adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam melakukan bisnis. Laba dapat
diartikan selisih antara pendapatan dengan penjualan dan biaya. Pada contoh
gambar di atas, nominal laba tahun berjalan berada disisi kredit maka
perusahaan Material Jaya tersebut mengalami keuntungan atau laba. Apabila
nominal laba tahun berjalan berada disisi debet maka perusahaan tersebut
mengalami kerugian.
G.
Debet Kredit Neraca
Nominal
debet kredit neraca harus sama, maka laporan neracanya balance.
LABA
RUGI
A.
Pendapatan
Pendapatan
dapat diperoleh dari penjualan. Dapat diartikan jumlah uang yang diperoleh atau
diterima oleh perusahaan yang disebabkan oleh suatu aktivitas, pada umumnya
akibat kegiatan penjualan baik produk ataupun jasa.
B.
HPP
HPP
kependekan dari Harga Pokok Penjualan. HPP sendiri elemen pokok dari laporan
rugi laba suatu perusahaan. Untuk menghitung HPP dapat menggunakan beberapa
metode, yaitu metode LIFO, FIFO, dan metode Rata-Rata Tertimbang.
C.
Biaya
Biaya
adalah kas yang dikeluarkan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberikan
manfaat pada saat ini atau dimasa mendatang bagi perusahaan. Biaya bisa berupa
barang maupun jasa, contohnya biaya listrik, PDAM, service mobil, ongkos kirim,
konsumsi, dan lain-lain.
D.
Laba
Laba
sama dengan penjelasan laba dilaporan neraca. Nominal laba dilaporan rugi laba
harus sama dengan nominal dilaporan neraca. Pada umumnya ada tiga komponen
dalam penyusunan laporan rugi laba, yaitu Pendapatan, HPP (Harga Pokok
Penjualan), dan Biaya. Perhitungannya adalah :
Laba
bulan ini = Pendapatan – HPP – Biaya
Industri
yang kami layani :
>>>
Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket,
Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop,
Toko Roti / Bakery, Dll.
>>>
Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman,
Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar