Selasa, 18 Desember 2018

Cara Membaca Laporan Keuangan Bisnis Ritel | Konsultan Bisnis Dan Manajemen


JASA KONSULTAN RITEL

BERPENGALAMAN, +62 813-9864-6177, Cara Membaca Laporan Neraca Dan Laba Rugi

Konsultan, Konsultan Ritel, Laporan Keuangan, Cara Membaca Laporan Neraca, Sukses Bisnis, Peluang Usaha, Peluang Usaha, Peluang Usaha 2018, Konsultan Bisnis Depok, Konsultan Bisnis Cimahi, Konsultan Bisnis Bekasi, Konsultan di Jakarta


Cara Memahami Laporan Neraca dan Laba Rugi


Sebagian dari kita mungkin akan timbul pertanyaan, apa yang harus kita lakukan agar dapat mengelola sirkulasi keuangan bisnis kita dengan baik. Nah, salah satu cara untuk mengetahui pergerakan uang dalam bisnis kita adalah dengan membuat laporan neraca yang nantinya akan berpengaruh pada laporan rugi laba.


Laporan neraca merupakan laporan yang dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan saat ini. Sedangkan laporan rugi laba merupakan salah satu bentuk dari laporan keuangan yang menggambarkan keuntungan-keuntungan serta beban-beban suatu perusahaan dalam masa periode tertentu.

Lalu, bagaimanakah cara membaca laporan neraca dan rugi laba, agar dapat difahami oleh pembuat maupun pembaca laporan tersebut?. Berikut langkah-langkah dalam membaca laporan neraca dan rugi laba usaha kita yang simple dan mudah. Mimin akan memberikan contoh laporan neraca dan rugi laba untuk jenis usaha toko ritel atau minimarket, hasilnya setelah dilakukan beberapa transaksi, akan muncul laporan sebagai berikut :

NERACA

A. Kas
Kas merupakan alat pembayaran yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan. Yang termasuk dalam kas, yaitu uang tunai (kas dan kas kecil), uang yang disimpan di bank (bank), dan cheuqe (BG).


B. Piutang
Piutang adalah simpanan uang yang didapatkan dari penjualan tetapi belum diterima uang tersebut. Nominal piutang harus berada disisi debet. Seperti pada contoh gambar di atas, bahwa piutang usahanya berada disisi debet sebesar Rp. 5.000.000,-.

C. Persediaan
Persediaan adalah barang yang disimpan yang siap untuk dijual ke konsumen. Persediaan dapat disesuaikan dengan usaha masing-masing. Pada contoh diatas merupakan toko material maka persediaannya sesuai dengan yang dijual yaitu tentang bahan-bahan material. Untuk mengelola persediaan barang dapat menggunakan 2 metode, yaitu metode physical dan metode perpetual.

D. Hutang
Hutang adalah kewajiban yang harus dibayar oleh suatu perusahaan ke pihak ketiga. Hutang merupakan kebalikan dari piutang, kalau piutang nominalnya harus berada disisi debet sedangkan untuk hutang berada disisi kredit. Pada contoh gambar di atas, hutang usaha nominalnya berada disisi kredit sebesar Rp. 12.000.000,-, nominal tersebut yang wajib dibayarkan oleh suatu perusahaan.

E. Modal
Modal merupakan salah satu hal vital dalam sebuah perusahaan. Modal sendiri dapat diartikan sebagai pinjaman jangka panjang yang dimiliki oleh sebuah perusahaan untuk memenuhi biaya operasional perusahaan.


F. Laba
Laba adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam melakukan bisnis. Laba dapat diartikan selisih antara pendapatan dengan penjualan dan biaya. Pada contoh gambar di atas, nominal laba tahun berjalan berada disisi kredit maka perusahaan Material Jaya tersebut mengalami keuntungan atau laba. Apabila nominal laba tahun berjalan berada disisi debet maka perusahaan tersebut mengalami kerugian.

G. Debet Kredit Neraca
Nominal debet kredit neraca harus sama, maka laporan neracanya balance.

LABA RUGI

A. Pendapatan
Pendapatan dapat diperoleh dari penjualan. Dapat diartikan jumlah uang yang diperoleh atau diterima oleh perusahaan yang disebabkan oleh suatu aktivitas, pada umumnya akibat kegiatan penjualan baik produk ataupun jasa.

B. HPP
HPP kependekan dari Harga Pokok Penjualan. HPP sendiri elemen pokok dari laporan rugi laba suatu perusahaan. Untuk menghitung HPP dapat menggunakan beberapa metode, yaitu metode LIFO, FIFO, dan metode Rata-Rata Tertimbang.

C. Biaya
Biaya adalah kas yang dikeluarkan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat pada saat ini atau dimasa mendatang bagi perusahaan. Biaya bisa berupa barang maupun jasa, contohnya biaya listrik, PDAM, service mobil, ongkos kirim, konsumsi, dan lain-lain.

D. Laba
Laba sama dengan penjelasan laba dilaporan neraca. Nominal laba dilaporan rugi laba harus sama dengan nominal dilaporan neraca. Pada umumnya ada tiga komponen dalam penyusunan laporan rugi laba, yaitu Pendapatan, HPP (Harga Pokok Penjualan), dan Biaya. Perhitungannya adalah :
Laba bulan ini = Pendapatan – HPP – Biaya

Industri yang kami layani :
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Begini Cara Memutar Modal agar Bisnis Makin Untung | Konsultan Bisnis Dan Manajemen

JASA KONSULTAN RITEL  TERPERCAYA, +62 813-9864-6177, Begini Cara Memutar Modal agar Bisnis Makin Untung Konsultan Bisnis Ritel, Konsul...