Kamis, 22 November 2018

Cara Memenangkan Persaingan Harga | Konsultan Bisnis Dan Manajemen


JASA KONSULTAN RITEL

PROFESIONAL, +62 813-9864-6177, Cara Memenangkan Persaingan Harga

Konsultan, Konsultan Ritel, Manajemen Konsultan Indonesia, Persaingan Harga Pasar, Persaingan Harga Dalam Bisnis, Strategi Persaingan Harga, Teori Persaingan Harga, Konsultan Bisnis di Sidoarjo, Konsultan Bisnis di Surabaya, Konsultan Bisnis di Malang. 

4 Cara Memenangkan Persaingan Harga
Apakah kompetitor bisnis Anda saat ini semakin banyak?
Anda mulai pesimis dengan kelangsungan bisnis yang sedang dijalankan?
Bingung dalam menghadapi persaingan yang membuat penjualan semakin lesu?

Persaingan dalam dunia usaha bukanlah satu hal yang aneh. Bahkan akhir-akhir ini bentuk persaingannya sudah semakin parah, bukan lagi bersaing meningkatkan pelayanan untuk konsumen, tapi malah bersaing menurunkan harga, berlomba-lomba agar lebih murah daripada kompetitor. Ini adalah bentuk persaingan yang tidak waras, kompetisi yang justru melemahkan brand positioning produk dimata konsumen.


Kompetisi yang sesungguhnya adalah yang menguatkan jati diri produk Anda, bukan saling berupaya menebarkan kesan "murahan" atau "gampangan" terhadap produk masing-masing. Kalau sudah begini, kompetisi bisnis menjadi alasan untuk saling menghabisi, dan malangnya, termasuk juga menghabisi diri sendiri. Cepat atau lambat, produk Anda akan kehilangan pasar.

Mulai bertanya bagaimana cara memenangkan persaingan bisnis tanpa harus ikut perang harga? Saya akan ungkapkan empat kiat yang bisa dijadikan inspirasi baru untuk membuat strategi pemasaran yang lebih efektif.

1. Kenali Kelebihan dan Kekurangan
Sebelum Anda melangkah lebih jauh, terlebih dahulu harus bisa menakar keunggulan dan kekurangan bisnis Anda. Jujurlah dalam menilai binis Anda sendiri agar tidak berkecimpung dalam pangsa pasar yang salah. Tuliskan point-point yang menjadi keunggulan Anda, dan tidak lupa menuliskan juga point yang menjadi kelemahan Anda. Setelah itu Anda harus fokus terhadap keunggulan dan mulai merancang kampanye iklan yang dapat menutup kekurangan Anda.

Misal, jika ternyata kekurangan produk Anda bukanlah yang pertama dikategori produk yang sama, maka Anda harus bisa menjadi yang tercepat, atau menjadi yang terbagus. Bukan tidak mungkin jika Anda mengupayakan hal ini dengan tepat, justru dari kelemahan itulah akan tumbuh keunggulan baru yang tentu saja tidak menghilangkan keunggulan utama Anda.

2. Buat Perbedaan Pelayanan
Memenangkan persaingan bukan berarti menjadi yang termurah. Itu hanyalah produk dari pemikiran kerdil, yang hanya memikirkan keuntungan jangka pendek dan malah merugikan jangka panjang. Anda harus membuat perbedaan dari kompetitor. Perbedaan ini bukan hanya dalam sudut pandang produknya. Jika ternyata produk Anda serupa dengan kompetitor, maka buatlah pembeda dalam sisi pelayanannya.

Anda bisa memberikan pelayanan yang lebih ramah, lebih cepat respon dan memperhatikan kebutuhan pelanggan melalui after sales service. Sering saya menuliskan pada artikel-artikel sebelumnya bahwa terkadang calon konsumen memutuskan untuk membeli bukan semata karena kebutuhan mereka atas produk Anda, tapi terkadang karena kedekatan mereka dengan Anda.

Anda bisa memulai memberikan perhatian kecil kepada mereka. Berikan ucapan selamat kepada konsumen yang berulang tahun atau baru saja melangsungkan pernikahan di hari itu. Lakukan secara konsisten, maka Anda akan melihat hasilnya.

3. Tingkatkan Kualitas, Tingkatkan Value
Kualitas tidak bisa dibohongi dengan iklan. Sehebat atau semahal apapun iklan yang Anda buat untuk menarik minat konsumen, tentu saja tidak mungkin bisa mendeliver value produk yang sesungguhnya. Kalau sekedar brand image, mungkin bisa. Tapi untuk value jangka panjang kualitaslah yang menentukan. Semakin baik kualitas produk Anda semakin konsumen setia untuk membeli produk Anda dikemudian hari.

Mulailah eksplorasi menyeluruh terhadap produk Anda. Mulai dari hal yang utama, sampai dengan hal pendukung. Mulai dengan manfaat produknya sampai dengan kemasan produknya. Jangan pernah menyepelekan desain kemasan hanya karena itu bukan termasuk komponen utama yang Anda jual. Buatlah desain kemasan yang menarik dan lebih cepat membangkitkan hasrat konsumen untuk membeli.

4. Berikan Voucher, Bukan Diskon
Memberikan voucher belanja tidaklah sama dengan memberikan diskon. Voucher belanja bisa menjadi investasi keuntungan yang Anda dapatkan dari konsumen. Sedangkan diskon adalah potongan harga. Tentu saja memberikan voucher ini harus dengan trik tersendiri. Berikanlah voucher kepada konsumen yang telah membeli produk Anda, dan voucher tersebut baru bisa digunakan pada pembelian produk selanjutnya. Sudah jelas kan? voucher berbeda dengan diskon.

Voucher akan menjadi pengikat antara konsumen dengan Anda. Kecenderungan konsumen untuk kembali membeli akan lebih besar karena mereka tidak ingin menyia-nyiakan voucher yang telah mereka dapatkan pada pembelian sebelumnya. Dengan begitu secara tidak sadar Anda sudah melakukan treatment terhadap konsumen untuk menjadi pelanggan tetap.

Saya harap pemaparan singkat 4 rahasia memenangkan kompetisi bisnis diatas bisa memberikan inspirasi segar untuk ide pemasaran bisnis Anda. Jika ingin menjadi pemenang, lakukanlah semua upaya dengan elegan, penuh kreatifitas dan pantang menyerah. Karena disinilah letak perbedaan seorang entrepreneur dengan pedagang kaki lima.

Industri yang kami layani :
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Begini Cara Memutar Modal agar Bisnis Makin Untung | Konsultan Bisnis Dan Manajemen

JASA KONSULTAN RITEL  TERPERCAYA, +62 813-9864-6177, Begini Cara Memutar Modal agar Bisnis Makin Untung Konsultan Bisnis Ritel, Konsul...