JASA KONSULTAN RITEL
TERBAIK, +62 813-9864-6177, Merek Ritel Lokal Kurang Promosi di Luar Negeri
Konsultan Bisnis Jakarta, Konsultan Bisnis Jakarta Barat, Konsultan Bisnis Bandung, Konsultan Bisnis Tangerang, Konsultan Bisnis Cirebon
Peritel lokal menilai pemerintah kurang gencar
mendorong merek Indonesia untuk menembus pasar nasional. Kondisi ini turut
menyebabkan pertumbuhan wisatawan asing di Indonesia tidak sekuat negara lain.
Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan
Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan, Indonesia baru memiliki
sekitar 10 merek lokal yang berhasil menembus pasar ekspor. Jumlah tersebut
dari total 300 merek lokal dari total 600 merek yang tergabung dalam asosiasi.
Baca juga: Ini Tips Raup Untung Pada Tahun Babi
"Pemerintah gencar mempromosikan pariwisata,
tetapi kurang gencar mempromosikan merek-merek lokal, sehingga rasa penasaran
yang wisman juga tidak begitu maksimal. Kalau pun datang, mereka tidak belanja,
dan kita rugi," ucapnya, Kamis (21/2/2019).
Budi menuturkan pemerintah harus mencontoh sistem
pengemabangan pariwisata pemerintah Thailand. Negara Gajah Putih tersebut tidak
hanya mendorong pengembangan destinasi wisata, tetapi juga fesyen dan restoran.
Baca juga: Tips Membangun Bisnis Sambil Bekerja
"Tak hanya mengembangkannya untuk pasar domestik
tetapi mereka juga mendorong pelaku usahanya untuk menembus pasar internasional
secara aktif. mereka dikasih insentif, dan diberi banyak kemudahan. Maka dari
itu sangat wajar kalau pariwisatanya bisa tembus 40 juta kunjungan per tahun,
dan kita cuma 15,8 juta," katanya.
Budi berharap pemerintah segera mengembangkan peta
jalan yang terintegrasi untuk mendorong pemilik merek lokal untuk tembus pasar
internasional.
"Selama ini kita sudah banyak ekspor produk
bagus, tetapi itu kan masih menggunakan merek luar. Sayang sekali,"
ujarnya.
Di luar itu, pemerintah juga harus mempertimbangkan
untuk merevisi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang selama ini diatur dalam PMK no. 35 tahun
2017 tentang Jenis Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah selain Kendaraan
Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
Baca juga: Tujuh Jalan Bagi Ritel Selamat Di Masa Depan
Menurutnya, pengenaan PPnBM yang tinggi justru membuat
wisatawan Nusantara melancong keluar negeri untuk berburu barang mewah.
Padahal, beberapa pabrik produk barang mewah tersebut ada di Indonesia.
"Selain pengembalian PPN, PPnBM itu juga mulai
harus dipikirkan. Sayang sekali devisa kita keluar. Hippindo inginnya Indonesia
menjadi tempat berbelanja produk mewah terbesar di dunia. Kita punya potensi
itu," katanya.
Sumber: Bisnis.com
Industri yang kami layani :
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko
Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat
/ Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis
Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing,
Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar