JASA KONSULTAN RITEL
BERPENGALAMAN, +62 813-9864-6177, Persaingan Kian Ketat, Pelaku Usaha Ritel Mesti Cepat Adaptasi
Konsultan Bisnis Jakarta, Konsultan Bisnis Jakarta Barat, Konsultan Bisnis Bandung, Konsultan Bisnis Tangerang, Konsultan Bisnis Cirebon
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menilai
langkah PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menutup gerai menjadi strategi efisiensi
agar bertahan di tengah ketatnya persaingan.
Wakil Ketua Umum Aprindo, Tutum Rahanta menuturkan,
kondisi global dan makro ekonomi
mempengaruhi daya beli masyarakat. Hal tersebut juga pengaruhi kinerja
bisnis termasuk ritel.
Untuk tetap bertahan, Tutum menilai, pelaku usaha
ritel memilih strategi efisiensi dengan menutup outlet atau gerai yang tak
menguntungkan dengan menggantikan lokasi baru.
"Tutup outlet yang jelek juga merupakan bagian
dari efisiensi,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat,
Senin (14/1/2019).
Tutum menuturkan, selain faktor kondisi global,
persaingan bisnis dengan usaha sejenis dan digital juga pengaruhi sektor ritel.
Oleh karena itu, para pelaku usaha juga harus
beradaptasi dengan perubahan. Salah satu contohnya dengan lokasi gerai yang
disesuaikan dengan target pasar.
Tutum menambahkan, pihaknya melihat ada kemungkinan
pelaku usaha ritel lainnya yang akan menutup gerai ke depan.
Sebelumnya, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) memutuskan
hubungan kerja (pemutusan hubungan kerja/PHK) terhadap 532 karyawannya hingga kuartal III 2018. Tak
hanya itu, 26 gerai jaringan ritel Giant pun berhenti beroperasi.
Corporate Affairs GM PT Hero Supermarket Tbk, Tony
Mampuk, mengatakan, kinerja keuangan perusahaan melemah sejak kuartal III
2018. Kondisi keuangan tersebut membuat
perusahaan terpaksa mem-PHK karyawannya.
"Sampai dengan kuartal ke-III 2018, PT Hero
Supermarket mengalami penurunan total penjualan sebanyak 1 persen atau senilai
Rp 9,849 triliun," ujar dia, di kantor Pusat PT Hero Supermarket Tbk, di
Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat 11 Januari 2019.
Penurunan kinerja ritel itu disebabkan oleh penjualan
pada bisnis makanan yang lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Hingga
kuartal III 2017, pendapatan mencapai Rp 9,961 triliun.
"Meski demikian, bisnis non makanan tetap
menunjukkan pertumbuhan yang cukup kuat. Atas hal tersebut, perusahaan meyakini
bahwa keputusan akan langkah efisiensi tersebut adalah hal yang paling baik
dalam menjaga laju bisnis yang berkelanjutan," terang Tony.
Baca juga Tips Jitu Sukses Berbisnis Ritel
Menurut Tony, PT Hero Supermarket Tbk (HERO Group),
telah menerapkan strategi yang mendukung keberlanjutan bisnis dengan
memaksimalkan produktivitas kerja melalui proses efisiensi.
"Sejauh ini dari 532 karyawan yang terdampak dari
kebijakan efisiensi tersebut, sebanyak 92 persen karyawan telah mengerti dan
memahami kebijakan efisiensi ini dan menyepakati untuk mengakhiri hubungan
kerja," ujar dia.
Sementara 532 karyawan tersebut berasal dari 26 gerai
ritel Giant Supermarket yang ditutup sepanjang 2018. Tony pun memastikan, semua
hak karyawan yang diatur oleh pemerintah, sudah diberikan.
"Semua telah mendapatkan hak sesuai dengan
Undang-Undang Kementerian Tenaga Kerja RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan” ujarnya.
Menurut dia, perusahaan saat ini menghadapi tantangan
bisnis khususnya dalam bisnis makanan.
Seperti diketahui, dalam laporan keuangan yang
disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan membukukan laba tahun
berjalan naik menjadi Rp 86,18 miliar hingga 30 September 2018 dari periode
sama tahun sebelumnya Rp 70,40 miliar.
Sedangkan pendapatan perseroan turun tipis dari Rp
9,96 triliun hingga 30 September 2017 menjadi Rp 9,84 triliun hingga 30
September 2018.
Atas kebijakan ini, ribuan pekerja dari serikat
pekerja hero supermarket (SPHS) berunjuk rasa, lantaran menolak pemutusan kerja
sepihak oleh perusahaan.
"Ini tidak mendadak, kami sudah berikan
pemberitahuan 3 bulan sebelum gerai di tutup. Dari jumlah itu, akhirnya 532
karyawan menerima dan menyepakati di PHK," ujar salah seorang pendemo.
Industri yang kami layani :
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko
Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat
/ Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis
Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing,
Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar